Rabu, 28 Agustus 2019

Troubleshooting

Troubleshooting, adalah sebuah istilah dalam bahasa Inggris, yang merujuk kepada sebuah bentuk penyelesaian sebuah masalah. Troubleshooting merupakan pencarian sumber masalah secara sistematis sehingga masalah tersebut dapat diselesaikan. Troubleshooting, kadang-kadang merupakan proses penghilangan masalah, dan juga proses penghilangan penyebab potensial dari sebuah masalah. Troubleshooting, pada umumnya digunakan dalam berbagai bidang, seperti halnya dalam bidang komputer, administrasi sistem, dan juga bidang elektronika dan [listrik|kelistrikan].
TROUBLESHOOTING KOMPUTER
Komputer sudah merupakan alat bantu yang tergolong penting saat ini, kita ambil salah satu contoh pada kegiatan perkantoran, tentunya dengan adanya komputer maka pekerjaan dapat diselesaikan dengan lebih cepat. Sebagai pengguna atau pemakai komputer tentunya kita juga pernah mengalami masalah dengan komputer. Hal tersebut dapat diakibatkan adanya ketidaksesuaian dari komponen dasar komputer itu sendiri yang biasanya berkaitan dengan Software (perangkat lunak atau aplikasinya), Hardware (perangkat keras) atau Brainware (si pemakai komputer).
Pengertian Troubleshooting Komputer
Dalam dunia komputer, segala sesuatu masalah yang berhubungan dengan komputer disebut Troubleshooting dan timbulnya masalah dalam komputer tentu ada sebabnya. Pada kesempatan ini kita akan sedikit belajar untuk mendeteksi masalah pada komputer Anda terutama yang berhubungan dengan Hardware.
Untuk permasalahan dengan Software sebaiknya Anda lakukan pendeteksian sederhana dahulu seperti pemeriksaan file-file yang berhubungan dengan Software atau spesifikasi permintaan (requirement) dari Software. Apabila permasalahannya cukup rumit, sebaiknya Anda install ulang saja Software tersebut, karena akan terlalu rumit untuk memperbaiki sebuah Software, sedangkan untuk permasalahan dengan Brainware, penulis hanya dapat memberikan saran “istirahat dulu deh, he…”.
Teknik dalam Troubleshooting
Terdapat dua macam teknik dalam mendeteksi permasalahan dalam komputer, yaitu teknik Forward dan teknik Backward. Untuk lebih mengenal kedua teknik tersebut, ada baiknya kita bahas terlebih dahulu definisi dari masing-masing teknik tersebut.
  1. Teknik Forward
Sesuai dengan namanya, maka dalam teknik ini segala macam permasalahan dideteksi semenjak awal komputer dirakit dan biasanya teknik ini hanya digunakan oleh orang-orang dealer komputer yang sering melakukan perakitan komputer. Pada teknik ini hanya dilakukan pendeteksian masalah secara sederhana dan dilakukan sebelum komputer dinyalakan (dialiri listrik). Untuk mempermudah silakan simak contoh berikut :
  • Setelah komputer selesai dirakit, maka dilakukan pemeriksaan pada semua Hardware yang telah terpasang, misalnya memeriksa hubungan dari kabel Power Supply ke soket power pada Motherboard.
  • Untuk casing ATX, kita periksa apakah kabel Power Switch sudah terpasang dengan benar.
  • dsb.
  1. Teknik Backward
Hampir sama dengan teknik sebelumnya, teknik Backward adalah teknik untuk mendeteksi kesalahan pada komputer setelah komputer dinyalakan (dialiri listrik). Teknik lebih banyak digunakan karena pada umumnya permasalahan dalam komputer baru akan timbul setelah “jam terbang” komputernya sudah banyak dan ini sudah merupakan hal yang wajar. Dapat kita ambil beberapa contoh sebagai berikut :
  • Floppy Disk yang tidak dapat membaca disket dengan baik.
  • Komputer tidak mau menyala saat tombol power pada casing ditekan.
  • dsb.
Tabel Pendeteksian Masalah
Setelah penjelasan sederhana dari kedua teknik tersebut penulis akan membahas lebih dalam lagi ke teknik Backward, karena bagi pengguna komputer rumahan tentunya teknik ini lebih banyak akan digunakan ketimbang teknik Forward. Untuk lebih mempermudah dalam pendeteksian masalah pada komputer Anda, silakan simak tabel berikut :
No
Komponen
Pendeteksian Masalah
1
Power Supply
Analisa Pengukuran
2
Motherboard

3
Speaker

4
RAM
Analisa Suara
5
VGA Card + Monitor

6
Keyboard
Analisa Tampilan
7
Card I/O

8
Disk Drive

9
Disket

Analisa Pengukuran
Pada tahapan ini, pendeteksian masalah dengan cara mengukur tegangan listrik pada komponen nomor 1 sampai 3. Gunakan alat bantu seperti multitester untuk mengukur tegangan yang diterima atau diberikan komponen tersebut.
Contoh : Mengukur tegangan listrik yang diterima oleh Power Supply, lalu mengukur tegangan yang diberikan oleh Power Supply ke komponen lainnya.
Analisa Suara
Pada tahapan ini pendeteksian masalah menggunakan kode suara (beep) yang dimiliki oleh BIOS dan dapat kita dengar lewat PC Speaker. Pastikan kabel PC Speaker sudah terpasang dengan baik. Kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 4 dan 5. Untuk mempermudah pengenalan kode suara tersebut, silakan simak keterangan berikut :
  • Bunyi beep pendek satu kali, artinya sistem telah melakukan proses Boot dengan baik.
  • Bunyi beep pendek 2 kali, artinya ada masalah pada konfigurasi atau seting pada CMOS.
  • Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 1 kali, artinya ada masalah pada Motherboard atau DRAM.
  • Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 2 kali, artinya ada masalah pada monitor atau VGA Card.
  • Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 3 kali, artinya ada masalah pada Keyboard.
  • Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 9 kali, artinya ada masalah pada ROM BIOS.
  • Bunyi beep panjang terus-menerus, artinya ada masalah di DRAM.
  • Bunyi beep pendek terus-menerus, artinya ada masalah penerimaan tegangan (power).
  • Pada beberapa merk Motherboard akan mengeluarkan bunyi beep beberapa kali apabila temperatur processornya terlalu tinggi (panas).
Catatan : kode bunyi beep diatas berlaku pada AWARD BIOS, untuk jenis BIOS yang lain kemungkinan memiliki kode bunyi beep yang berbeda.
Analisa Tampilan
Pada tahapan ini pendeteksian masalah cenderung lebih mudah karena letak permasalahan dapat diketahui berdasarkan pesan error yang ditampilkan di monitor. Kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 6 sampai 9.
Contoh : Pada saat komputer dinyalakan tampil pesan Keyboard Error, maka dapat dipastikan letak permasalahan hanya pada Keyboard.
Cara Cepat Mengenali Troubleshooting
  • Apabila terjadi masalah dan sistem masih memberikan tampilan pesan pada monitor atau disertai dengan bunyi beep 1 atau 2 kali, maka kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 6 sampai 9, yaitu pada Keyboard, Card I/O, Disk Drive dan Disket.
  • Apabila terjadi masalah dan sistem memberikan kode bunyi beep lebih dari 2 kali, maka kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 4 dan 5, yaitu RAM, VGA Card dan Monitor.
  • Sedangkan untuk masalah yang tidak disertai pesan pada monitor atau kode bunyi beep, kemungkinan besar letak permasalahan ada di komponen nomor 1 dan 2, yaitu Power Suplly dan Motherboard.      

    Hardware untuk troubleshooting jaringan

    Hardware untuk troubleshooting jaringan

    Alat untuk troubleshooting jaringan adalah perangkat keras untuk membangun atau memperbaiki jaringan komputer maupun untuk meng-upgrade sebuah jaringan.
    Alat jaringan umumnya untuk memperbaiki media transmisi seperti kabel ataupun perangkat jaringan yang membagi sebuah alamat jaringan seperti switch atau router.

    Berikut beberapa alat yang digunakan untuk memperbaiki kerusakan jaringan.

    Lan Tester
    Lan Tester dapat digunakan untuk untuk troubleshooting jaringan dengan mengecek kabel pada sebuah jaringan. Dengan Lan Tester Kita dapat mengecek kerusakan pada kabel. Lan tester dapat mengecek kerusakan seperti:

  • Kesalahan pemasangan kabel saat dicrimping
  • Putus atau rusaknya kabel yang tidak terlihat
  • mengecek jenis kabel (cross/straight)

Tang Crimping
Tang Crimping juga dapat mengecek troubleshooting jaringan. Dengan Tang Crimping Kita dapat membuat sebuah kabel yang dapat digunakan untuk transfer data, dengan memadukan kabel dengan konektor RJ-45 yang sering disebut kabel UTP/STP. Tang Crimping dapat digunakan untuk memotong kulit kabel, memotong kabel, menyatukan kabel dengan RJ-45.

Konektor RJ-45
Konektor RJ-45 digunakan untuk menghubungkan kabel atau media transmisi dengan port perangkat dalam jaringan dengan bantuan Tang Crimping untuk memasang konektor RJ-45 pada sebuah kabel.

Tool Kit
Took kit juga sangat berguna dalam troubleshooting jaringan, karena berguna untuk membuka wadah port device yang tertutup dan memasangnya kembali. Contohnya penggunaan obeng pada pemasangan NIC pada komputer.

Sofware untuk troubleshooting jaringan

Alat untuk Troubleshooting Jaringan
Sofware jaringan berguna untuk memodifikasi atau mengontrol device dalam sebuah jaringan. Tanpa adanya pengontrol maka device hanya bekerja sebagai perantara dengan default setting atau bahkan tidak berfungsi sama sekali.

Berikut adalah Sofware yang dapat digunakan untuk troubleshooting jaringan.
Perintah PING
Perintah PING digunakan untuk menganalisis atau mengecek konektivitas sebuah alamat IP yang terhubung pada suatu jaringan dengan mengirim pesan berupa ICMP (Internet Control Manager Protocol) atau disebut juga echo request dan nantinya akan diberikan pesan balasan berupa echo reply. Perintah Ping termasuk perintah dasar dari protokol TCP/IP yang dapat memastikan sebuah alamat IP dengan tujuan troubleshooting jaringan.
Perintah Tracert (Traceroute)
Perintah tracermemberikan informasi jalan atau jaringan yang dilewati data hingga mencapai tempat tujuan dengan mengimkan echo request. Jaringan yang ditampilkan adalah jaringan yang paling dekat dengan host.

Telnet (Telecommunication Network)
Telnet adalah protokol client-server yang berfungsi sebagai remote komputer lain dalam suatu jaringan. Telnet sendiri juga dapat diartikan sebagai virtual terminal yang difungsikan sebagai remot untuk komputer lain dalam sebuah jaringan.

Perintah Netstat
Netstat adalah perintah untuk monitoring sebuah jaringan yang terhubung pada sebuah port jaringan. Netstat juga dapat mengidentifikasi sumber paket yang masuk dan sering disebut pendeteksi port.

Protokol ARP
ARP adalah sebuah protokol dalam jaringan yang memiliki tugas atau tanggung jawab mencari tahu alamat device atau sering disebut dengan mac address yang terdapat pada sebuah jaringan. Protokol ARP terdapat pada Lapisan OSI layer 3 dan layer 2.

Perintah IP config
IP config adalah perintah pada CMD yang digunakan untuk melihat informasi IP address pada sebuah device yang terhubung pada suatu jaringan.       

TROUBLESHOOTING PADA HARDWARE DAN SOFTWARE

Pengertian Troubleshooting

Secara Bahasa, Troubleshooting merupakan pencarian sumber masalah secara sistematis sehingga masalah tersebut dapat diselesaikan. Troubleshooting, pada umumnya digunakan dalam berbagai bidang, seperti halnya dalam bidang komputer, administrasi sistem, dan juga bidang elektronika
Dalam bidang computer Troubleshooting adalah adanya suatu masalah atau adanya ketidak normalan pada komputer kita. Masalah komputer atau troubleshooting dibagi menjadi 2 troubleshooting hardware dan troubleshooting software.
Troubleshooting hardware biasanya ditandai dengan komputer tidak dapat menyala, monitor mati dan lain sebagainya.
Sedangkan troubleshooting software ditandai dengan lambatnya kinerja komputer dan lain-lain. Meski tidak menutup kemungnkinan juga gejala-gejala lambatnya komputer terjadi tidak hanya pada software tetapi juga troubleshooting hardware.

Troubleshooting Hardware

Komputer Menyala Tapi Tidak Ada Tampilan Di Layar

Memory / ram kendor atau kotor kaki-kakinya ( yang kuningan ) atau memory mati
Cara Mengatasinya :
– Lepas lalu pasang kembali
– Bersihkan kaki-kakinya dengan penghapus pensil hingga bersih
– Coba ganti dengan yang baru.

Tulisan Disk Boot Failure, Insert System and Press Enter

Kerusakan pada hardisk anda atau system yang ada dihardisk hilang.
Cara mengatasi :
– Pastikan hardisk dikenal didalam sistem BIOS komputer caranya dengan                      memperhatikan tampilan awal apakah ada IDE / hardisk yang muncul atau tekan      del pada saat awal menyala lalu lihat di standard setting apakah hardisk anda              muncul tidak disitu.
– Jika muncul berarti hardisk bagus hanya systemnya/partisinya yang hilang>              lakukan instalasi system lagi, jika tidak muncul hardisk anda yang rusak> Ganti        dengan yang baru. Atau coba tepuk secara perlahan badan hardisk lalu nyalakan        lagi.

Komputer tiba – tiba tidak bisa membaca Flashdisk

Powersupply komputer yang sudah lemah, karena flashdisk menggunakan listrik tegangan rendah,
Cara mengatasi :
– Ganti PowerSupply atau coba colokan pada USB bagian belakang, karena langsung    menempel di mainboard siapa tau powernya lebih bagus.

CD / DVD rom sulit terbuka/terkunci

CDrom jarang digunakan dan sudah tua sehingga karet penggerak dari motor ke roda gigi mengendor sehingga pada saat motor bergerak membuka pintu cd terjadi slip sehingga pintu tidak bisa terbuka.
Cara mengatasi :
– Ambil sebuah paperclip luruskan lalu tusuk pada bagian pintu cdrom yang ada lubang    kecilnya, dorong hingga pintu berhasil terbuka.

Monitor berubah – ubah warna

Kerusakan pada RGB monitor anda, kemungkinan besar ada patrian/solderan yang terlepas/retak atau kabel data monitor tidak terkunci dengan baik ke VGA.
Cara Mengatasinya :
– Reparasi Monitor atau kencangkan kabel data ke vga.

Troubleshooting Software

Komputer tidak bisa di-install software

Cara mengatasi :
– Pastikan anda login sebagai administrator dan bukan sebagai user.
– Cek apakah software yang di-install dalam keadaan baik atau perangkat penyimpan        software dalam keadaan baik dan tidak corrupt.
– Lihat apakah system requirements atau syarat system terpenuhi untuk menginstal          software yang akan di-install.

Komputer lambat pada saat Start Up

Cara mengatasi :
– Hal ini dikarenakan oleh banyak nya program yang dijalankan sehingga                              memperlambat komputer.
– Untuk mengatasinya, masuk ke menu start up. Klik Start > Run
– Pada jendela Run ketikan msconfig > OK
– Pada jendela System Configuration Utility > klik tab Startup
– Matikan program-program yang tidak perlu pada menu Startup > klik Apply > klik          Ok.

Data hilang atau terhapus

Cara mengatasi:
– Periksa data pada kotak sampah atau Recycle Bin
– Jika data ada pada Recycle Bin, klik kanan pada data > pilih restore
– Jika data tidak ditemukan pada Recycle Bin, gunakan software pengembali data hilang    seperti Databack,UnErase, atau EasyRecovery

Pesan Error Unmountable Boot Volume

Cara mengatasi :
– Pesan ini disebabkan oleh file boot.ini hilang
– Lakukan booting dari CD windows
– Setelah sampai pada welcome to set up, tekan tombol R
– Pilih windows yang akan diperbaiki
– Muncul dos prompt > ketik chkdsk /p > tekan enter
– Ketik fixboot > tekan enter
– Ketik exit

Pesan Error NTLDR is not found

Cara mengatasi :
– Booting dari CD windows anda.
– Setelah tiba pada tampilan Welcome to set up, tekan tombol R.
– Pilih windows yang akan diperbaiki
– Copy kan file NTLDR dari CD
– Ketik pada dosprompt sesuai dengan drive CD ROM,ketik:COPY H:\i386\NTLDR C\:
– Tekan enter.
– Jika telah selesai ketik exit.
                                                                                                                                  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar