Rabu, 25 September 2019

Konfigurasi IP menggunakan cisco packet tracer

Pengertian IP Address, Fungsi IP Address dan Kelas-kelasnya

Pengertian IP Address – Bagi para pecinta dunia komputer pasti sudah tidak asing lagi dengan kata IP Address. Namun, bagi kebanyakan orang awam yang tidak memahami dunia komputer, IP Address tentunya bukanlah istilah yang familiar bagi telinga mereka. Ada banyak orang awam yang baru mulai mengenal jaringan komputer yang bertanya-tanya mengenai IP Address. Untuk itu, kali ini, kami akan berbagi sedikit informasi mengenai pengertian, fungsi, dan kelas pada IP Address di jaringan komputer.

Pengertian IP Address

IP Adress merupakan deretan bilangan biner di antara 32 bit hingga 128 bit yang dipakai sebagai media untuk mengidentifikasi untuk setiap perangkat komputer yang terhubung pada jaringan komputer (intranet / internet). Bilangan biner 32 bit dipakai untuk setiap IP Address versi IPv4, sedangkan bilangan biner 128 bit digunakan untuk setiap versi IP Address IPv6.
IP Address nantinya akan berguna sebagai data identifikasi setiap device (komputer dan perangkat lainnya) yang terhubung ke jaringan komputer yang memanfaatkan internet protocol sebagai media penghubungnya.
Fungsi IP Address
Setelah mengetahui tentang pengertian IP Address, selanjutnya kami akan menginformasikan beberapa fungsi dasar dari sebuah IP Address, yaitu :
  1. Alat Identifikasi Host atau antar muka pada jaringan komputer
Fungsi IP Address yang pertama adalah sebagai alat identifikasi host ataupun antar muka jaringan komputer. Jika diilustrasikan seperti kehidupan nyata, maka IP Address berfungsi sebagai nama ataupun identitas seseorang. Dalam hal ini, seperti halnya nama, setiap komputer memiliki IP Address yang unik da berbeda antara datu dengan yang lainnya (yang terkoneksi pada satu jaringan komputer).
  1. Alamat Lokasi Jaringan
Fungsi IP Address yang kedua adalah sebagai penunjuk alamat lokasi jaringan. Jika kita ilustrasikan kembali dalam kehidupan nyata, maka IP address dapat diilustrasikan sebagai penunjukkan alamat rumah tempat tinggal seseorang. IP Address akan menunjukkan lokasi keberadaan sebuah komputer, berasal dari daerah mana, ataupun negara mana. Dalam hal ini, seperti halnya dalam kehidupan nyata, ada rute / jalan yang harus ditempuh agar data yang diinginkan bisa sampai ke komputer yang ingin dituju.
Kelas-kelas pada IP Adress
  1. Kelas A
IP Address kelas A digunakan untuk sedikit jaringan dengan jumlah host yang sangat banyak. IP Address kelas ini biasanya digunakan untuk jaringan-jaringan komputer yang tidak terlalu padat lalu lintas trafictnya.
  1. Kelas B
IP Address kelas B digunakan pada jaringan yang berukuran sedikit lebih besar / sedang dari IP Address kelas A.  Network IP kelas B biasanya mampu menampung sekitar 65.000 an host.
  1. Kelas C
IP Address kelas C memiliki kemampuan yang paling besar dibandingkan dengan dua kelas yang sebelumnya. IP Address kelas ini mampu dibentuk oleh lebih dari 2 juta network.
Itulah pengertian IP Address dan beberapa kelas IP Address yang ada di dunia internet. Semoga bermanfaat

Perancangan Jaringan Komputer Sederhana Menggunakan Cisco Packet Tracer

18 Oktober 2012   03:22 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:43  5366  2 0
Perancangan Jaringan Komputer Sederhana Menggunakan Cisco Packet Tracer
Postingan kali ini kita akan mencoba membuat konfigurasi pembuatan jaringan komputer sederhana yang akan dipasang pada suatu kantor kecil. Pertama-tama kita menyusun device yang terdiri 1 router , 2 access point, 2 switch, untuk lantai 1 yang menggunakan jaringan wire membutuhkan 1 printer dan 5 PC. Sedangkan jaringan wire untuk lantai 2 terdiri dari 5 PC dan 1 printer. Untuk jaringan wireless pada lantai 1 menggunakan 2 laptop, 1 tablet PC, dan 1 PDA, sedangkan lantai 2 menggunakan 4 laptop , 2 tablet PC, dan juga 1 PDA. Pada simulasi kali ini konfigurasinya menggunakan routing IP static. Kemudian antar device yang berbasis wire dihubungkan dengan kabel straight. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut. Pertama-tama kita menyetting router terlebih dahulu. Caranya klik gambar router lalu pilih config. Yang pertama kita konfigurasi adalah pada port FastEthernet 0/0, maka pilihlah menu Fast Ethernet 0/0, kemudian isilah IP address dan subnet mask-nya seperti pada gambar berikut. Subnet mask disini menggunakan classfull
Yang kedua kita mengkonfigurasi FastEthernet 0/1. Caranya hampir sama seperti kita mengisi pada FastEthernet 0/0.
Untuk pemberian routing RIP sendiri, kita dapat memilih menu RIP dan mengisinya seperti gambar berikut.
Kemudian, karena menggunakan ip static, kita harus mengisi ip address pada PC. IP address pada PC harus 1 class dengan ip address pada router. Pada switch di lantai 1, alamat IP PCnya dengan range 192.168.1.2-192.168.1.6 sedangkan pada printernya diberi alamat IP 192.168.1.9.
penyettingan ip pada salah satu pc yang terhubung di switch lantai1
penyettingan ip pada printer lantai1 Hal yang sama juga berlaku pada switch lantai 2. PC lantai 2 yang berjumlah 5 PC disetting dengan range IP 192.168.2.2-192.168.2.6 dan IP printer 192.168.2.9. Sedangkan untuk access pointnya menggunakan access point PT-N sehingga gadget harus menyetting IP yang satu class dengan routernya. Access point ini tidak memerlukan penyettingan lagi. Hanya nama SSID saja yang harus diganti agar tidak default dan mudah dicari user untuk melakukan koneksi WLAN.
penamaan SSID access point Untuk laptop atau gadget lain yang akan melakukan koneksi harus mengganti IP yang satu class dengan router dan access point seperti berikut.
Nah, setelah semua selesai diberi IP, kita akan mencoba untuk tes koneksi. Misalnya kita mengetes koneksi antara PC 9 ke Laptop 0.
Dengan perintah command prompt, kita akan mengetes koneksi dengan perintah ping seperti gambar berikut.
Ternyata data yang terkirim ada 25% yang loss. Penyebabnya adalah karena pada waktu pengiriman data, sebelumnya terjadi pengiriman paket ICMP terlebih dahulu. Tetapi pada pengiriman berikutnya yang loss sudah 0% alias me-repply semua, itu artinya paket data telah terkirim semua.
Oke, kita telah mempelajari tentang Cisco Packet Tracer serta berlatih membuat jaringan komputer LAN dan WLAN sederhana. Semoga bermanfaat bagi kalian semua. Selamat berlatih :)

Jumat, 06 September 2019

pembuatan booting

Booting merupakan salah satu proses penting/utama didalam sistem komputer. Sebelum sistem operasi dijalankan, komputer harus melewati proses bootingterlebih dahulu agar komputer siap digunakan. Meskipun istilah “booting” terasa familiar, tapi masih banyak pengguna yang belum mengenal lebih dalam mengenai proses booting.
.

Pengertian Booting

Pengertian Booting dan Fungsi Booting
Booting merupakan proses pembacaan seluruh hardware dan software pada sistem komputer saat komputer pertama kali dihidupkan untuk memastikan bahwa komputer siap untuk digunakan. Singkatnya, booting adalah langkah pertama saat pengoperasian komputer. Proses booting ini akan berlangsung secara otomatis saat komputer dihidupkan.
Bagaiaman proses booting berlangsung?
Sebelum komputer memuat sistem operasi, sistem ROM-BIOS (Read Only Memory – Basic Input Output System) atau BIOS yang tertanam pada motherboard di komputer akan memeriksa keadaan komponen komputer.
ROM-BIOS yang biasa disebut sebagai BIOS merupakan suatu memori yang menyimpan beberapa informasi untuk mengecek komponen komputer serta memuat sistem operasi. Informasi yang tersimpan pada BIOS akan tetap ada meskipun komputer dimatikan.

Fungsi Booting

Fungsi dari booting adalah memeriksa semua hardware (perangkat keras) dan perangkat lunak (software) pada sistem komputer. Semua file yang tersimpan didalam chip ROM akan dimuat untuk menjalankan sistem selama proses booting berlangsung.
Lebih jelasnya, selama proses booting, sistem akan membaca semua informasi dari file tersebut yang disimpan ke dalam chip ROM kemudian chip ROM akan membaca semua instruksi yang tersimpan didalam file tersebut. Setelah itu, barulah semua informasi pada sistem akan ditampilkan.
Adapun tahapan awal dari proses booting yang dilakukan oleh sistem operasi adalah bootstrap loader yang berfungsi untuk memeriksa atau melacak semua I/O (input dan output) yang tersambung dengan komputer.

Macam-Macam Booting

Nah, setelah pembahasan mengenai pengertian dan fungsi proses booting, sekarang saya akan menjelaskan tentang macam-macam booting. Ada lima macam booting yaitu cold booting, warm booting, soft booting, hard booting, dan rebooting. Berikut dibawah ini penjelasan dari masing-masing macam bootingtersebut.

1. Cold booting

Proses booting ini terjadi ketika komputer yang mati dihidupkan dengan prosedur yang normal. Pada proses ini, arus listrik akan mengali ke komponen komputer yang sebelumnya dingin (belum dialiri arus listrik) guna menghidupkan komputer. Singkatnya, cold booting ini sama dengan menghidupkan komputer dari awal seperti biasanya.
Disebut sebagai cold booting karena proses booting dimulai dari komponen komputer yang belum dialiri arus listrik sehingga keadaannya dingin.

2. Warm booting

Proses booting ini terjadi ketika komputer yang menyala dihidupkan kembali untuk tujuan tertentu. Komputer dialiri arus listrik kembali setalah arus listrik dimatikan untuk sementara waktu dengan tujuan untuk menghidupkan komputer kembali dari awal.
Disebut sebagai warm booting karena proses ini terjadi setelah komputer berada dalam keadaan menyala atau semua komponen komputer sudah dialiri listrik sehingga suhu komponen komputer tersebut menjadi lebih hangat (tidak sampai panas).
Pengertian Booting - warm booting
Biasanya, warm booting ini terjadi karena pengguna ingin mengatur ulang sistem yang disebabkan oleh program yang rusak/crash ataupun alasan lainnya. Misalnya, Anda ingin memeriksa sektor hard disk drive.

3. Soft Booting

Proses soft booting dengan warm booting cukup mirip yatu terjadi setelah semua komponen komputer dialiri arus listrik (aktif). Hanya saja, proses booting ini dikendalikan oleh sistem secara otomatis dan bukan karena kerusakan program.
BIOS - Soft Booting
Sebagai contoh, Anda melakukan perubahan pada pengaturan BIOS seperti keamanan atau optimasi. Agar perubahan Anda dapat dijalankan maka harus disimpan terlebih dahulu. Setelah itu, komputer akan melakukan restart secara otomatis yang disebut sebagai soft booting.

4. Hard Booting

Proses booting ini biasanya terjadi karena komputer tidak merespon atau diam dalam waktu yang lama alias nge-hang. Sehingga, Anda terpaksa me-restart nya secara terpaksa dengan menekan tombol “Reset” (pada komputer). Pada komputer terdapat dua tombol yaitu “Power” dan “Reset”.
Berbeda dengan tombol “Power” yang jika ditekan lama akan membuat komputer Anda mati, tombol “Reset” akan melakukan reboot atau restart secara paksa. Perlu Anda ketahui, menekan tombol power untuk melakukan “force shutdown” dapat membahayakan kesehatan hard disk drive Anda.
Pada laptop, untuk melakukan restart secara paksa, Anda dapat menekan tombol CTRL + ALT + DEL pada keyboard secara bersamaan lalu tekan dan tahan tombol CTRL sambil mengklik tombol shutdown pada layar secara bersamaan. Klik OK ketika layar konfirmasi tampil.

5. Rebooting

Rebooting artinya mengulang sistem kembali ke awal. Rebooting memiliki kesamaan dengan warm booting, soft booting, dan hard booting yaitu sama-sama terjadi setelah semua komponen komputer dialiri arus listrik (aktif). Beberapa penyebab terjadinya rebooting diantaranya adalah karena sistem tidak merespon, terjadi perubahan pengaturan dari sistem operasi (OS) yang digunakan, dan yang lainnya.

Rabu, 28 Agustus 2019

Browser

Pengertian Browser Menurut Para Ahli

Pengertian browser menurut para ahli dalam bukunya adalah sebagai berikut:
  • Pengertian Browser menurut Lia Kuswayanto dkk, bahwa browser adalah perangkat lunak yang digunakan untuk membuka halaman website dengan cara memasukkan alamat situs tersebut di kotak address.
  • Pengertian Browser menurut Gustaf Pahala Frans, bahwa browser yaitu aplikasi yang digunakan untuk mengoperasikan internet, terutama sebagai media dala melakukan browsing, surfing serta melakukan berbagai aktivitas lain di dunia maya.
Kembali ke Menu Pembahasan ↑

Fungsi browser

Fungsi browser adalah sebagai berikut:
  • Untuk membuka Website.
  • Fungsi ini merupakan fungsi yang paling umum digunakan pengguna internet yaitu browser digunakan untuk mengarahkan atau membuka alamat website yang ingin dituju. Dengan menggunakan browser, pengguna internet dapat menuju alamat di mana dia ingin mengakses data secara langsung. Lain halnya dengan penggunaan search engine di mana dia hanya akan menemukan beberapa website yang sesuai dengan kata kunci yang diketikkan.
  • Untuk mengumpulkan data dan memaksimalkan tampilan.
  • Selain bisa memberikan akses pada website yang ingin dituju secara langsung, browser juga dapat berfungsi dalam mengumpulkan semua data pada sebuah website termasuk efek dari tampilan yang terdapat di dalamnya. Sehingga halaman web dapat ditampilkan secara baik dan lebih maksimal. Tidak hanya dapat menampilkan teks, browser juga dapat menampilkan foto, video, serta audio dalam halaman web tersebut.
  • Untuk mendukung permintaan data.
  • Browser dapat mendukung permintaan data yang diperlukan atau yang dikenal dengan istilah Requesting Supporting Data. Hampir semua alamat web yang bertebaran di internet bisa diakses dengan browser dan data yang terdapat di dalamnya yang berupa foto atau media lain, bisa disimpan di dalam dokumen komputer secara langsung.
  • Untuk keamanan sebuah web.
  • Biasanya dalam sebuah browser terdapat proses authentication atau yang dikenal sebagai proses verifikasi pada sebuah website untuk memastikan kalau website tersebut tidak berbahaya bagi perangkat apabila dibuka/ dikunjungi. Misalnya yaitu untuk menghindari gadget atau perangkat komputer dari virus yang dapat menyebabkan kerusakan pada perangkat tersebut.
  • Untuk mendukung penggunaan search engine.
  • Browser juga berfungsi sebagai pendukung dalam penggunaan mesin pencari (search engine). Di mana secara umumnya search engine merupakan bagian dari browser sehingga para pengguna internet dapat mencari data secara mudah dan cepat tanpa harus mengetik alamat pada addres bar sebuah browser.
Kembali ke Menu Pembahasan ↑

Contoh Browser

Terdapat berbagai macam browser yang dapat digunakan oleh pengguna internet. Beberapa contoh browser adalah sebagai berikut.
  • Google Chrome
  • Google Chrome adalah penjelajah web sumber terbuka yang dikembangkan oleh perusahaan Google dengan menggunakan mesin rendering WebKit. Proyek sumber terbukanya chrome dinamakan dengan Chromium.
  • Mozilla Firefox
  • Browser Mozilla Firefox mulanya bernama Phoenix, kemudian sekarang ini dikenal dengan nama Mozilla Firebird. Mozilla Firefox adalah penjelajah web antar –platform free (gratis) yang dikembangkan oleh Yayasan Mozilla dan ratusan sukarelawan.
  • Internet Explorer
  • Internet Explorer atau yang dikenal dengan disingkat IE atau MSIE adalah browser web proprieter yang secara gratis dari Microsoft.
  • Safari
  • Safari adalah penjelajah web yang dibuat oleh Apple Inc, yang pada mulanya ditujukan secara khusus untuk sistem operasi Mac OS. Safari juga dibundel bersama dengan Mac OS X dan termasuk penjelajah web default pada sistem operasi tersebut sejak versi Mac OS v10.3.
  • Opera
  • Opera adalah penjelajah web dan paket perangkat lunak internet lintas platform. Opera sendiri terdiri dari berbagai kumpulan perangkat lunak untuk internet misalnya untuk penjelajahan web, dan perangkat untuk membaca serta mengirim surat elektronik.
  • Flock
  • Flock adalah penjelajah web yang berspesialisasi pada penyediaan fitur jaringan sosial dan Web 2.0 lain di bagian tampilan antarmukanya. Browser Flock dibuat dengan codebase Mozilla’s Firefox pada 16 juni tahun 2008. Kemudian Flock 2 yang basisnya menggunakan Mozilla Firefox 3, diluncurkan dengan status yang open beta.
  • Maxton
  • Maxton adalah sebuah browser yang menggunakan engine yang dimiliki oleh IE, Trindent dan 100% kompatible dengan IE, ditambah dengan fitur-fitur yang tidak dimiliki IE.
  • Avant Browser
  • Avant browser adalah browser yang user-friendly, cepat, stabil dan merupakan multiwindows browser. Engine yang digunakan pada browser ini adalah engine IE. Namun Avant Browser mempunyai perbedaan dengan IE.
  • PhaseOut
  • PhaseOut adalah internet browser yang dapat memungkinkan beberapa pencarian dengan mesin pencari utama hanya dengan satu klik saja.
  • Deepnet Explorer
  • Deepnet Explorer adalah penjelajah web yang mendukung fitur tab browsing untuk multiple halaman.

Bagian- bagian PC

Adapun komponen-komponen CPU komputer beserta fungsinya adalah sebagai berikut:

1. Casing CPU

Casing CPU biasanya terbuat dari plastik dan beberapa juga terbuat dari besi, stainless, dan lain sebagainya. Casing ini berguna untuk melindungi berbagai komponen-komponen yang terdapat dalam CPU, tentunya untuk lebih melindungi dari debu, panas, air, atau hal-hal lain yang dikhawatirkan akan mengganggu kinerja CPU itu sendiri.
Selain itu, Casing juga berfungsi sebagai tempat kita meletakkan dan memasang berbagai komponen seperti motherboard, power supply, optical disc drive, hard disk, dan masih banyak yang lainnya.

2. Motherboard

Image: technologi-support.blogspot.co.id
Motherboard ini merupakan sebuah papan sirkuit tempat berbagai komponen elektronik dan komputer lainnya dipasang dan bisa terhubung satu dengan yang lain. Adapun komponen-komponen yang menjadi bagian inti dalam motherboard ini adalah processor, sound card, video card, hard disk, dan lain sebagainya.
Motherboard juga berfungsi sebagai media penghubung untuk setiap komponen komputer agar dapat saling berkomunikasi dengan komponen komputer lainnya.
Selain itu, setiap motherboard memiliki acuan spesifikasi yang berbeda-beda. Misalnya, spesifikasi processor seperti apa yang dapat tertanam dan didukung motherboard itu. Dan seberapa besar kapasitas maksimal RAM yang didukung oleh Motherboard tersebut.
*Baca juga: Istilah-Istilah yang Sering Digunakan Pada RAM
Hal ini mengartikan bahwa tidak semua motherboard CPU itu sama. Serta tidak dapat sembarangan juga memasang setiap komponen di motherboard CPU. Sebab, apabila tidak didukung, kemungkinan komponen tersebut tidak akan terbaca dalam perangkat komputer anda.

3. Processor

Image: bt.com
Processor salah satu komponen inti yang terdapat dalam CPU komputer. Sebab, jika tidak ada processor, kemungkinan perangkat komputer tidak dapat bekerja sama sekali. Oleh sebab itu, banyak yang menyebutkan bahwa processor adalah otak dari komputer. Semua proses maupun perintah akan dikerjakan pada processor meskipun masih dengan bantuan komponen-komponen lainnya. Maka demikian, semakin tinggi kecepatan suatu processor, maka semakin cepat pula komputer dalam memproses berbagai macam data.
*Baca juga: Pengertian Processor dan Macam-Macam Processor
Namun perlu diingat, performa tersebut juga sangat bergantung dengan bantuan RAM dan Hardisk yang besar.

4. Kipas Processor

Image: ytimg.com
Komponen yang satu ini merupakan sebuah perangkat yang dipekerjakan untuk membantu kinerja suatu processor. Kipas Processor berfungsi sebagai pendingin dan menjaga agar suhu processor tetap dingin dan stabil. Hal ini bertujuan agar perangkat processor komputer kita tidak cepat overhead maupun rusak.

5. RAM

RAM (Random Access Memory) merupakan salah satu komponen yang terdapat pada bagian unit CPU. RAM juga memiliki kedudukan yang penting bagi perangkat komputer. Pasalnya, komponen yang satu ini bekerja sebagai tempat menampung data sementara yang telah diproses processor sebelum dilanjutkan kepada komponen-komponen lain.
RAM juga dapat diganti dengan ukuran kapasitas yang lebih besar ataupun kecil, namun hal ini juga harus menurut maksimal RAM yang terdukung di motherboard anda. Sebesar apapun kapasitas memori RAM anda, tapi jika hal itu tidak didukung oleh motherboard, maka bisa dipastikan hal tersebut tidak dapat terbaca oleh suatu perangkat komputer.
Terlepas dari itu, satuan RAM biasanya menggunakan perhitungan byte. Dan kapasitas RAM yang beredar di pasaran biasanya berkapasitas seperti berikut:
256 MB, 512 MB, 1 GB, 2 GB, 4 GB, 8 GB, dan lain-lain
Jenis memori yang masih diproduksi saat ini adalah :
  • DDR-1
  • DDR-2
  • DDR-3

6. Hardisk (HDD)

Image: penemu.co
Layaknya seperti sebuah SD Card dalam smartphone, Hardisk juga berfungsi untuk menyimpan berbagai data dan juga menyimpan berbagai sistem operasi dari suatu perangkat komputer itu sendiri. Hardisk biasanya menggunakan perhitungan byte. Dan semakin besar kapasitas hardisk, maka semakin banyak pula data-data konvensional yang dapat anda simpan.
Ukuran kapasitas Hardisk yang beredar dipasaran biasanya bervariasi, mulai dari 250 GB, 500 GB, 1 TB, hingga 3 TB.

7. CD/DVD ROM

Image: wikimedia.org
CD/DVD ROM atau juga yang bisa disebut dengan optical disk drive ini adalah piranti yang dapat digunakan untuk menulis dan membaca kaset atau kepingan CD/DVD. Selain itu, CD/DVD ROM juga dapat digunakan untuk mem-burning atau meng-copy CD dengan menggunakan berbagai software seperti Nero, Infra Recorder, dan sebagainya.
Telepas dari itu, adapun format yang termasuk kedalam CD/DVD ROM adalah CD-ROM drive, CD-RW drive, DVD-ROM drive, dan DVD-RW drive.

8. VGA CARD (Video Graphic Adapter)

Image: pakarkode.blogspot.co.id
VGA (Video Graphic Adapter) merupakan salah satu komponen yang dirasa sangat penting untuk sebuah perangkat komputer. Sebab, komponen yang satu ini berfungsi sebagai pengolah data grafis sebelum ditampilkan ke monitor. Tanpa VGA, maka layar komputer bisa dipastikan tidak menampilkan apa-apa, alias blank.
Selain hal itu, VGA juga sangat penting untuk menentukan kualitas gambar yang ditampilan pada monitor komputer.

9. Sound Card

Piranti yang satu ini lebih berfungsi sebagai pengolah audio untuk perangkat komputer anda. Sound card juga berfungsi sebagai prosesor audio, yang mana dapat mengubah sinyal analog atau sinyal digital yang masuk ke dalam input kartu dan menghasilkan audio atau suara pada sistem komputer anda.
Sound Card serta memiliki fungsi untuk mengontrol semua audio yang terdapat pada perangkat komputer. Tanpa perangkat ini, maka bisa dipastikan komputer anda tidak akan bersuara.

10. Power Supply

Image: cara-mukhlas.blogspot.co.id
Komponen terakhir yang akan kita bahas adalah Power Supply, merupakan bagian dari sistem komputer dan unit CPU yang berfungsi sebagai pembagi daya (sumber arus listrik) pada setiap komponen-komponen komputer. Selain itu, Power Supply juga berfungsi merubah tegangan DC menjadi AC sebelum dialirkan ke setiap komponen-komponen komputer itu sendiri.
*Baca juga: Bill Gates – Pendiri Microsoft Hingga Orang Terkaya di Dunia
Power Supply memiliki tegangan daya yang berbeda-beda ada dari 300 watt, 380 watt, 400 watt, 450 watt, 500 watt, 600 watt, dan sebagainya.

Troubleshooting

Troubleshooting, adalah sebuah istilah dalam bahasa Inggris, yang merujuk kepada sebuah bentuk penyelesaian sebuah masalah. Troubleshooting merupakan pencarian sumber masalah secara sistematis sehingga masalah tersebut dapat diselesaikan. Troubleshooting, kadang-kadang merupakan proses penghilangan masalah, dan juga proses penghilangan penyebab potensial dari sebuah masalah. Troubleshooting, pada umumnya digunakan dalam berbagai bidang, seperti halnya dalam bidang komputer, administrasi sistem, dan juga bidang elektronika dan [listrik|kelistrikan].
TROUBLESHOOTING KOMPUTER
Komputer sudah merupakan alat bantu yang tergolong penting saat ini, kita ambil salah satu contoh pada kegiatan perkantoran, tentunya dengan adanya komputer maka pekerjaan dapat diselesaikan dengan lebih cepat. Sebagai pengguna atau pemakai komputer tentunya kita juga pernah mengalami masalah dengan komputer. Hal tersebut dapat diakibatkan adanya ketidaksesuaian dari komponen dasar komputer itu sendiri yang biasanya berkaitan dengan Software (perangkat lunak atau aplikasinya), Hardware (perangkat keras) atau Brainware (si pemakai komputer).
Pengertian Troubleshooting Komputer
Dalam dunia komputer, segala sesuatu masalah yang berhubungan dengan komputer disebut Troubleshooting dan timbulnya masalah dalam komputer tentu ada sebabnya. Pada kesempatan ini kita akan sedikit belajar untuk mendeteksi masalah pada komputer Anda terutama yang berhubungan dengan Hardware.
Untuk permasalahan dengan Software sebaiknya Anda lakukan pendeteksian sederhana dahulu seperti pemeriksaan file-file yang berhubungan dengan Software atau spesifikasi permintaan (requirement) dari Software. Apabila permasalahannya cukup rumit, sebaiknya Anda install ulang saja Software tersebut, karena akan terlalu rumit untuk memperbaiki sebuah Software, sedangkan untuk permasalahan dengan Brainware, penulis hanya dapat memberikan saran “istirahat dulu deh, he…”.
Teknik dalam Troubleshooting
Terdapat dua macam teknik dalam mendeteksi permasalahan dalam komputer, yaitu teknik Forward dan teknik Backward. Untuk lebih mengenal kedua teknik tersebut, ada baiknya kita bahas terlebih dahulu definisi dari masing-masing teknik tersebut.
  1. Teknik Forward
Sesuai dengan namanya, maka dalam teknik ini segala macam permasalahan dideteksi semenjak awal komputer dirakit dan biasanya teknik ini hanya digunakan oleh orang-orang dealer komputer yang sering melakukan perakitan komputer. Pada teknik ini hanya dilakukan pendeteksian masalah secara sederhana dan dilakukan sebelum komputer dinyalakan (dialiri listrik). Untuk mempermudah silakan simak contoh berikut :
  • Setelah komputer selesai dirakit, maka dilakukan pemeriksaan pada semua Hardware yang telah terpasang, misalnya memeriksa hubungan dari kabel Power Supply ke soket power pada Motherboard.
  • Untuk casing ATX, kita periksa apakah kabel Power Switch sudah terpasang dengan benar.
  • dsb.
  1. Teknik Backward
Hampir sama dengan teknik sebelumnya, teknik Backward adalah teknik untuk mendeteksi kesalahan pada komputer setelah komputer dinyalakan (dialiri listrik). Teknik lebih banyak digunakan karena pada umumnya permasalahan dalam komputer baru akan timbul setelah “jam terbang” komputernya sudah banyak dan ini sudah merupakan hal yang wajar. Dapat kita ambil beberapa contoh sebagai berikut :
  • Floppy Disk yang tidak dapat membaca disket dengan baik.
  • Komputer tidak mau menyala saat tombol power pada casing ditekan.
  • dsb.
Tabel Pendeteksian Masalah
Setelah penjelasan sederhana dari kedua teknik tersebut penulis akan membahas lebih dalam lagi ke teknik Backward, karena bagi pengguna komputer rumahan tentunya teknik ini lebih banyak akan digunakan ketimbang teknik Forward. Untuk lebih mempermudah dalam pendeteksian masalah pada komputer Anda, silakan simak tabel berikut :
No
Komponen
Pendeteksian Masalah
1
Power Supply
Analisa Pengukuran
2
Motherboard

3
Speaker

4
RAM
Analisa Suara
5
VGA Card + Monitor

6
Keyboard
Analisa Tampilan
7
Card I/O

8
Disk Drive

9
Disket

Analisa Pengukuran
Pada tahapan ini, pendeteksian masalah dengan cara mengukur tegangan listrik pada komponen nomor 1 sampai 3. Gunakan alat bantu seperti multitester untuk mengukur tegangan yang diterima atau diberikan komponen tersebut.
Contoh : Mengukur tegangan listrik yang diterima oleh Power Supply, lalu mengukur tegangan yang diberikan oleh Power Supply ke komponen lainnya.
Analisa Suara
Pada tahapan ini pendeteksian masalah menggunakan kode suara (beep) yang dimiliki oleh BIOS dan dapat kita dengar lewat PC Speaker. Pastikan kabel PC Speaker sudah terpasang dengan baik. Kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 4 dan 5. Untuk mempermudah pengenalan kode suara tersebut, silakan simak keterangan berikut :
  • Bunyi beep pendek satu kali, artinya sistem telah melakukan proses Boot dengan baik.
  • Bunyi beep pendek 2 kali, artinya ada masalah pada konfigurasi atau seting pada CMOS.
  • Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 1 kali, artinya ada masalah pada Motherboard atau DRAM.
  • Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 2 kali, artinya ada masalah pada monitor atau VGA Card.
  • Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 3 kali, artinya ada masalah pada Keyboard.
  • Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 9 kali, artinya ada masalah pada ROM BIOS.
  • Bunyi beep panjang terus-menerus, artinya ada masalah di DRAM.
  • Bunyi beep pendek terus-menerus, artinya ada masalah penerimaan tegangan (power).
  • Pada beberapa merk Motherboard akan mengeluarkan bunyi beep beberapa kali apabila temperatur processornya terlalu tinggi (panas).
Catatan : kode bunyi beep diatas berlaku pada AWARD BIOS, untuk jenis BIOS yang lain kemungkinan memiliki kode bunyi beep yang berbeda.
Analisa Tampilan
Pada tahapan ini pendeteksian masalah cenderung lebih mudah karena letak permasalahan dapat diketahui berdasarkan pesan error yang ditampilkan di monitor. Kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 6 sampai 9.
Contoh : Pada saat komputer dinyalakan tampil pesan Keyboard Error, maka dapat dipastikan letak permasalahan hanya pada Keyboard.
Cara Cepat Mengenali Troubleshooting
  • Apabila terjadi masalah dan sistem masih memberikan tampilan pesan pada monitor atau disertai dengan bunyi beep 1 atau 2 kali, maka kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 6 sampai 9, yaitu pada Keyboard, Card I/O, Disk Drive dan Disket.
  • Apabila terjadi masalah dan sistem memberikan kode bunyi beep lebih dari 2 kali, maka kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 4 dan 5, yaitu RAM, VGA Card dan Monitor.
  • Sedangkan untuk masalah yang tidak disertai pesan pada monitor atau kode bunyi beep, kemungkinan besar letak permasalahan ada di komponen nomor 1 dan 2, yaitu Power Suplly dan Motherboard.      

    Hardware untuk troubleshooting jaringan

    Hardware untuk troubleshooting jaringan

    Alat untuk troubleshooting jaringan adalah perangkat keras untuk membangun atau memperbaiki jaringan komputer maupun untuk meng-upgrade sebuah jaringan.
    Alat jaringan umumnya untuk memperbaiki media transmisi seperti kabel ataupun perangkat jaringan yang membagi sebuah alamat jaringan seperti switch atau router.

    Berikut beberapa alat yang digunakan untuk memperbaiki kerusakan jaringan.

    Lan Tester
    Lan Tester dapat digunakan untuk untuk troubleshooting jaringan dengan mengecek kabel pada sebuah jaringan. Dengan Lan Tester Kita dapat mengecek kerusakan pada kabel. Lan tester dapat mengecek kerusakan seperti:

  • Kesalahan pemasangan kabel saat dicrimping
  • Putus atau rusaknya kabel yang tidak terlihat
  • mengecek jenis kabel (cross/straight)

Tang Crimping
Tang Crimping juga dapat mengecek troubleshooting jaringan. Dengan Tang Crimping Kita dapat membuat sebuah kabel yang dapat digunakan untuk transfer data, dengan memadukan kabel dengan konektor RJ-45 yang sering disebut kabel UTP/STP. Tang Crimping dapat digunakan untuk memotong kulit kabel, memotong kabel, menyatukan kabel dengan RJ-45.

Konektor RJ-45
Konektor RJ-45 digunakan untuk menghubungkan kabel atau media transmisi dengan port perangkat dalam jaringan dengan bantuan Tang Crimping untuk memasang konektor RJ-45 pada sebuah kabel.

Tool Kit
Took kit juga sangat berguna dalam troubleshooting jaringan, karena berguna untuk membuka wadah port device yang tertutup dan memasangnya kembali. Contohnya penggunaan obeng pada pemasangan NIC pada komputer.

Sofware untuk troubleshooting jaringan

Alat untuk Troubleshooting Jaringan
Sofware jaringan berguna untuk memodifikasi atau mengontrol device dalam sebuah jaringan. Tanpa adanya pengontrol maka device hanya bekerja sebagai perantara dengan default setting atau bahkan tidak berfungsi sama sekali.

Berikut adalah Sofware yang dapat digunakan untuk troubleshooting jaringan.
Perintah PING
Perintah PING digunakan untuk menganalisis atau mengecek konektivitas sebuah alamat IP yang terhubung pada suatu jaringan dengan mengirim pesan berupa ICMP (Internet Control Manager Protocol) atau disebut juga echo request dan nantinya akan diberikan pesan balasan berupa echo reply. Perintah Ping termasuk perintah dasar dari protokol TCP/IP yang dapat memastikan sebuah alamat IP dengan tujuan troubleshooting jaringan.
Perintah Tracert (Traceroute)
Perintah tracermemberikan informasi jalan atau jaringan yang dilewati data hingga mencapai tempat tujuan dengan mengimkan echo request. Jaringan yang ditampilkan adalah jaringan yang paling dekat dengan host.

Telnet (Telecommunication Network)
Telnet adalah protokol client-server yang berfungsi sebagai remote komputer lain dalam suatu jaringan. Telnet sendiri juga dapat diartikan sebagai virtual terminal yang difungsikan sebagai remot untuk komputer lain dalam sebuah jaringan.

Perintah Netstat
Netstat adalah perintah untuk monitoring sebuah jaringan yang terhubung pada sebuah port jaringan. Netstat juga dapat mengidentifikasi sumber paket yang masuk dan sering disebut pendeteksi port.

Protokol ARP
ARP adalah sebuah protokol dalam jaringan yang memiliki tugas atau tanggung jawab mencari tahu alamat device atau sering disebut dengan mac address yang terdapat pada sebuah jaringan. Protokol ARP terdapat pada Lapisan OSI layer 3 dan layer 2.

Perintah IP config
IP config adalah perintah pada CMD yang digunakan untuk melihat informasi IP address pada sebuah device yang terhubung pada suatu jaringan.       

TROUBLESHOOTING PADA HARDWARE DAN SOFTWARE

Pengertian Troubleshooting

Secara Bahasa, Troubleshooting merupakan pencarian sumber masalah secara sistematis sehingga masalah tersebut dapat diselesaikan. Troubleshooting, pada umumnya digunakan dalam berbagai bidang, seperti halnya dalam bidang komputer, administrasi sistem, dan juga bidang elektronika
Dalam bidang computer Troubleshooting adalah adanya suatu masalah atau adanya ketidak normalan pada komputer kita. Masalah komputer atau troubleshooting dibagi menjadi 2 troubleshooting hardware dan troubleshooting software.
Troubleshooting hardware biasanya ditandai dengan komputer tidak dapat menyala, monitor mati dan lain sebagainya.
Sedangkan troubleshooting software ditandai dengan lambatnya kinerja komputer dan lain-lain. Meski tidak menutup kemungnkinan juga gejala-gejala lambatnya komputer terjadi tidak hanya pada software tetapi juga troubleshooting hardware.

Troubleshooting Hardware

Komputer Menyala Tapi Tidak Ada Tampilan Di Layar

Memory / ram kendor atau kotor kaki-kakinya ( yang kuningan ) atau memory mati
Cara Mengatasinya :
– Lepas lalu pasang kembali
– Bersihkan kaki-kakinya dengan penghapus pensil hingga bersih
– Coba ganti dengan yang baru.

Tulisan Disk Boot Failure, Insert System and Press Enter

Kerusakan pada hardisk anda atau system yang ada dihardisk hilang.
Cara mengatasi :
– Pastikan hardisk dikenal didalam sistem BIOS komputer caranya dengan                      memperhatikan tampilan awal apakah ada IDE / hardisk yang muncul atau tekan      del pada saat awal menyala lalu lihat di standard setting apakah hardisk anda              muncul tidak disitu.
– Jika muncul berarti hardisk bagus hanya systemnya/partisinya yang hilang>              lakukan instalasi system lagi, jika tidak muncul hardisk anda yang rusak> Ganti        dengan yang baru. Atau coba tepuk secara perlahan badan hardisk lalu nyalakan        lagi.

Komputer tiba – tiba tidak bisa membaca Flashdisk

Powersupply komputer yang sudah lemah, karena flashdisk menggunakan listrik tegangan rendah,
Cara mengatasi :
– Ganti PowerSupply atau coba colokan pada USB bagian belakang, karena langsung    menempel di mainboard siapa tau powernya lebih bagus.

CD / DVD rom sulit terbuka/terkunci

CDrom jarang digunakan dan sudah tua sehingga karet penggerak dari motor ke roda gigi mengendor sehingga pada saat motor bergerak membuka pintu cd terjadi slip sehingga pintu tidak bisa terbuka.
Cara mengatasi :
– Ambil sebuah paperclip luruskan lalu tusuk pada bagian pintu cdrom yang ada lubang    kecilnya, dorong hingga pintu berhasil terbuka.

Monitor berubah – ubah warna

Kerusakan pada RGB monitor anda, kemungkinan besar ada patrian/solderan yang terlepas/retak atau kabel data monitor tidak terkunci dengan baik ke VGA.
Cara Mengatasinya :
– Reparasi Monitor atau kencangkan kabel data ke vga.

Troubleshooting Software

Komputer tidak bisa di-install software

Cara mengatasi :
– Pastikan anda login sebagai administrator dan bukan sebagai user.
– Cek apakah software yang di-install dalam keadaan baik atau perangkat penyimpan        software dalam keadaan baik dan tidak corrupt.
– Lihat apakah system requirements atau syarat system terpenuhi untuk menginstal          software yang akan di-install.

Komputer lambat pada saat Start Up

Cara mengatasi :
– Hal ini dikarenakan oleh banyak nya program yang dijalankan sehingga                              memperlambat komputer.
– Untuk mengatasinya, masuk ke menu start up. Klik Start > Run
– Pada jendela Run ketikan msconfig > OK
– Pada jendela System Configuration Utility > klik tab Startup
– Matikan program-program yang tidak perlu pada menu Startup > klik Apply > klik          Ok.

Data hilang atau terhapus

Cara mengatasi:
– Periksa data pada kotak sampah atau Recycle Bin
– Jika data ada pada Recycle Bin, klik kanan pada data > pilih restore
– Jika data tidak ditemukan pada Recycle Bin, gunakan software pengembali data hilang    seperti Databack,UnErase, atau EasyRecovery

Pesan Error Unmountable Boot Volume

Cara mengatasi :
– Pesan ini disebabkan oleh file boot.ini hilang
– Lakukan booting dari CD windows
– Setelah sampai pada welcome to set up, tekan tombol R
– Pilih windows yang akan diperbaiki
– Muncul dos prompt > ketik chkdsk /p > tekan enter
– Ketik fixboot > tekan enter
– Ketik exit

Pesan Error NTLDR is not found

Cara mengatasi :
– Booting dari CD windows anda.
– Setelah tiba pada tampilan Welcome to set up, tekan tombol R.
– Pilih windows yang akan diperbaiki
– Copy kan file NTLDR dari CD
– Ketik pada dosprompt sesuai dengan drive CD ROM,ketik:COPY H:\i386\NTLDR C\:
– Tekan enter.
– Jika telah selesai ketik exit.